Bustomi menepis tawaran Semen Padang karena faktor keluarga.
Impian Semen Padang FC untuk mendapatkan gelandang tim nasional Indonesia, Ahmad Bustomi, dipastikan tidak akan terwujud. Dalam jawaban yang disampaikan sang pemain kepada pihak Semen Padang, Bustomi mengaku masih ingin bertahan di Malang dan bermain untuk Arema Indonesia.
Sebelumnya Bustomi berjanji akan mendiskusikan dulu dengan keluarganya menanggapi pinangan Semen Padang terhadap dirinya. Ternyata hasil diskusi Bustomi dengan keluarganya, dia dengan halus menolak bermain untuk Semen Padang musim 2011/12.
Faktor keluarga, itulah alasan jangkar lapangan tengah tim Merah Putih itu memutuskan untuk tidak memakai kostum "Kabau Sirah" di kompetisi mendatang. "Hari ini pelatih memberi laporan, Bustomi sudah memberikan jawaban langsung soal tawaran kita. Pemain bersangkutan mengaku untuk saat ini belum bersedia bergabung ke Semen Padang," kata direktur utama PT. Kabau Sirah Semen Padang (KSSP), Erizal Anwar, saat dihubungi GOAL.com Indonesia, Kamis (11/8) petang WIB.
Menurut Erizal, seperti disampaikan Bustomi kepada pelatih Nil Maizar yang memang ditugaskan khusus melobi Bustomi, faktor keluarga menjadi argumen utama pilar timnas itu menepis tawaran Semen Padang.
Hal tersebut dibenarkan oleh Nil Maizar, Bustomi menolak Semen Padang karena tak bisa meninggalkan istrinya yang sedang hamil tujuh bulan dan tengah bersiap menunggu kelahiran anaknya. "Alasan Bustomi sangat manusiawi dan bisa kita pahami, karena istrinya belum mau meninggalkan Malang dan ingin melahirkan di Malang. Karena itu Bustomi memutuskan untuk memilih bertahan di Arema Indonesia," kata Nil Maizar
Menurut Erizal, seperti disampaikan Bustomi kepada pelatih Nil Maizar yang memang ditugaskan khusus melobi Bustomi, faktor keluarga menjadi argumen utama pilar timnas itu menepis tawaran Semen Padang.
Hal tersebut dibenarkan oleh Nil Maizar, Bustomi menolak Semen Padang karena tak bisa meninggalkan istrinya yang sedang hamil tujuh bulan dan tengah bersiap menunggu kelahiran anaknya. "Alasan Bustomi sangat manusiawi dan bisa kita pahami, karena istrinya belum mau meninggalkan Malang dan ingin melahirkan di Malang. Karena itu Bustomi memutuskan untuk memilih bertahan di Arema Indonesia," kata Nil Maizar
Padahal, menurut pelatih yang sukses membawa Semen Padang finis di peringkat keempat Superliga musim lalu itu, Bustomi sebenarnya cukup tertarik dan ingin bermain di Semen Padang. Nil sendiri mengaku sudah mengajak Bustomi hijrah ke Padang, saat keduanya bekerja sama dalam tim All Stars saat perang bintang di Jayapura beberapa waktu lalu. Sejak itu Semen Padang terus dengan intens menjalin komunikasi dengan Bustomi.
Ketertarikan Semen Padang pada pemain kelahiran Jombang 13 Juli 1985 itu, karena Semen Padang ingin menghadirkan seorang pemain bintang untuk dijadikan ikon tim. Dengan adanya pemain level bintang timnas dalam tim, diharapkan bisa lebih membuat publik semakin antusias mendatangi setiap pertandingan kandang Semen Padang.
Dengan tertutupnya pintu memboyong Bustomi ke Padang, untuk sementara Semen Padang memutuskan berhenti berburu pemain sembari menunggu perkembangan format kompetisi yang tengah digodok PSSI."Yang jelas tiga pemain yang diminta pelatih sudah kita kabulkan. Saya kira itu sudah bisa membuktikan komitmen manajemen untuk mendukung setiap upaya pelatih membentuk tim seperti yang diinginkan," kata Erizal Anwar.
Tapi diakui Erizal, tidak tertutup kemungkinan, jika pelatih minta satu pemain alternatif pengganti Bustomi yang dibutuhkan, tentunya manajemen selalu siap mencarikan. Apalagi beberapa nama sudah ada dalam "file" manajemen. "Kita tinggal mengintensifkan pendekatan saja,"katanya, saat disinggung satu nama alternatif, yakni Egi Melgiansyah, kapten tim Pelita Jaya yang saat ini tengah bergabung dengan timnas Indonesia. (gk-33)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
no racisct ,sara,dan jaga moral urang awak...!